PERAN ORANGTUA DALAM DETEKSI DINI PENYIMPANGAN ORIENTASI SEKSUAL ANAK

Hj. Musus Indarnani Haryanto : Peran Orangtua Dalam Pembentukan Kepribadian dan Karakter Anak, Sakral dan Tidak Tergantikan


Pati, RadarMuria.Com
Sebuah acara talk show parenting digelar tepat pada 1 Muharram 1441 H atau Minggu (1/9) di Gedung PKK Kabupaten Pati, Jalan RA. Kartini.

Acara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Pati, mengetengahkan tema 'Peran Orang Tua Dalam Deteksi Dini Penyimpangan Orientasi Seksual', menghadirkan narasumber ahli yaitu dokter Yarmaji, Sp.KJ

Acara dibuka Ketua TP (Tim Penggerak) PKK Kabupaten Pati Dra. Hj. Musus Indarnani Haryanto, diikuti oleh perwakilan Persatuan Dharma Wanita dan Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Pati,  PD Aisyiyah serta masyarakat umum, dengan moderator Uswatun Kasanah,SSi.T; M.Kes dosen STIKes Bakti Utama Pati.

Ketua TP PKK Kabupaten Pati Hj. Musus Indarnani dalam sambutan mengatakan, orangtua berperan besar terhadap tumbuh-kembang anak.

"Orangtua harus mengetahui  perkembangan kondisi dan karakter seksual anak, agar sesuai sebagaimana mestinya", terang Hj. Musus.

Orangtua Harus Mengetahui Perkembangan Kondisi dan Karakter Seksual Anak

Pada masa perkembangan, lanjutnya, mulai usia dini, remaja hingga dewasa, mereka akan melalui serangkaian tahapan penting yang dapat mempengaruhi semua aspek manusiawi.

"Maka, peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak sangatlah sakral dan tidak tergantikan", lanjutnya.

Menurut Hj. Musus, anak adalah titipan tuhan yang harus kita jaga dan didik agar setelah besar bisa menjadi manusia berguna bagi orangtua, masyarakat, bangsa dan negara serta agama.

"Sehingga dapat membahagiakan dan membanggakan bagi orangtuanya, yang telah susah payah membesarkan penuh cinta dan kasih sayang", tambahnya.

Ia pun merasa terharu dan trenyuh  manakala mengikuti kegiatan yang mengangkat tema tentang anak bersama orangtua.

"Karena bagaimanapun, hubungan anak dengan orangtua tidak dapat terpisahkan, sekalipun anak telah berumahtangga", jelasnya.

Di akhir pidato, Hj. Musus juga mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini, yang diharapkan berguna bagi setiap keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Ketua PD Salimah Kabupaten Pati Alyulis Sri Sultiyas mengatakan, kegiatan itu dalam rangka momentum Tahun Baru Hijriyah 1441 untuk membagkitkan semangat para orangtua bergerak dan meningkatkan peran dalam 'membersamai' anak.

Selain untuk memberikan pendidikan dan wawasan terhadap penyimpangan orientasi seksual, acara ini juga untuk menggali lebih dalam pemahaman dan membekali orangtua dalam mendeteksi dini anak, agar terhindar penyimpangan seksual.

"Juga bertujuan untuk mengedukasi orangtua, bahwa betapa pentingnya ilmu pengetahuan. Terlebih, ibu sebagai madrasatul ula (sekolah yang awal) bagi anak - anaknya", jelas Alyulis.

Sesuai visi misi PD Salimah, yaitu pengembangan dan meningkatkan kualitas perempuan, anak dan keluarga Indonesia, maka organisasi perempuan itu, sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten Pati, sebagai Kota Layak Anak.

Ibu Sebagai Madrasatul Ula

Narasumber dr. Yarmaji, Sp. KJ salah satu dokter muda di Pati, sesuai tema, mengetengahkan berbagai hal yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam memantau perkembangan anak, terutama orientasi seksualnya.

"Sejak dini anak harus diajari mengenal jenis kelaminnya maupun tentang gender", jelas dr. Yarmaji.

Mengenal jenis kelamin, menurutnya, dapat diketahui dari tanda sekunder kelamin.

Untuk laki - laki, akan  tumbuh bulu - bulu tertentu, kulit agak kasar, otot - otot berkembang dan tumbuh jakun.

Sedangkan perempuan, ditandai payudara membesar, kulit halus, pinggul membesar dan suara yang tetap kecil.

Adapun orientasi seksual, menjurus kepada sasaran keinginan seksual, jenis kelamin tertentu dan cara mendapatkan kepuasan seksual.

Disebut normal, apabila orientasi seksual anak, cenderung kuat kepada lawan jenis.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.