MEMPERJUANGKAN NASIB MBAH DARSIH - BELUM TERSENTUH BANTUAN

Kepala PIN-RI eks Karesidenan Pati, Soegiharto, AMa.Pd


Pati, RadarMuria.Com
Program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan terus berjalan. Diantaranya adalah rehab rumah tidak layak huni, melalui Bantuan Keuangan RTLH.

Namun demikian tidak semua warga mendapat bantuan tersebut, walaupun memenuhi kriteria.

Hal itu karena terbentur aturan, bahwa yang menerima bantuan adalah yang tercantum dalam PBDT yang mendasarkan data tahun 2015 (database).

Sebut saja Mbah Sudarsih (akrab dipanggil Mbah Darsih) warga Rt. 05 Rw. 01 Desa Kebowan Kecamatan Winong.

Mbah Darsih hidup sendiri karena suami lebih dulu menghadap Ilahi, usia renta dan tinggal di rumah dengan kondisi jauh dari layak.


'Potret Kemiskinan' - Rumah Tidak Layak Huni Milik Mbah Darsih

Melihat seperti itu, Kepala PIN-RI (Personal Informasi Negara) Republik Indonesia Wilayah eks Karesidenan Pati Soegiharto, AMa.Pd merasa trenyuh dan prihatin.

Menurut Soegiharto yang juga Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Kebowan, Mbah Darsih layak mendapat bantuan rehab rumah tidak layak huni.

Ia pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Mbah Darsih dan telah mengajukan usulan kepada Kepala Desa Kebowan untuk dialokasikan anggaran.

"Dengan kondisi seperti ini, Mbah Darsih sangat layak mendapat bantuan", ujar Soegiharto sambil menunjukkan gambar rumah Mbah Darsih, dari tampak luar dan dalam rumah.

Rumah berukuran kecil itu berdinding gedhek dan masih berlantai tanah.


Mbah Darsih Layak Mendapat Bantuan RTLH

Demi memperjuangkan nasib Mbah Darsih, Soegiharto berjanji akan membantu material berupa semen sebanyak 25 sak, apabila Mbah Darsih diprioritaskan sebagai penerima bantuan RTLH 2019.

"Lepas dari segala kepentingan pribadi, kami siap membantu 25 sak semen sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusian", tegas Soegiharto.

Oleh karena itu, Soegiharto juga meminta kepada para pemangku kepentingan dan pihak terkait untuk melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna mengetahui kondisi sebenar - benarnya.

"Sehingga ke depan, bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar - benar tepat sasaran", tambahnya.

Soegiharto juga menyayangkan sikap Kepala Desa Kebowan Mulyono, karena kurang 'peka' terhadap kondisi Mbah Darsih.

Ia menegaskan, bila memang Mbah Darsih tidak bisa menerima bantuan dari Bankeu RTLH karena belum masuk database, maka dapat dialokasikan dari Dana Desa, ADD atau PAD dan bantuan lainnya.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.