MENDULANG EMAS DARI BANK SAMPAH SRI WEDARI

MENDULANG EMAS DARI BANK SAMPAH SRI WEDARI

Pati, RadarMuria.Com
Dengan konsep Memilah Sampah Menabung Emas, Bank Sampah Sri Wedari Desa Wedarijaksa Kecamatan Wedarijaksa diresmikan pengoperasiannya oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Selasa (2/7).

Acara yang berlangsung di halaman balai desa setempat itu, dihadiri juga oleh Kepala DPUTR Kabupaten Pati Ahmad Faisal, Senior Vice President PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang  Mulyono beserta jajaran, Muspika dan Pemdes Wedarijaksa, Karang Taruna Kabupaten Pati serta para pengurus Bank Sampah Sri Wedari.

Bank sampah itu sendiri merupakan bantuan dari PT Pegadaian Pesero Jawa Tengah melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) senilai 250 juta, berupa sarana   atau peralatan pengelolaan sampah berikut administrasinya.

Wakil Bupati Saiful Arifin dalam sambutan menyampaikan apresiasi kepada PT Pegadaian yang telah membantu dan mendorong masyarakat untuk peduli lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah.

"Adalah sesuatu yang baik, bisa mendorong masyarakat untuk memilah sampah menjadi emas melalui bank sampah ini", ujar Saiful Arifin.

Sesuai dengan motto Pegadaian yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, Saiful Arifin berharap hal itu dapat diterapkan di semua bidang, sehingga tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.

"Jadi jangan menyelesaikan masalah tetapi malah membuat masalah baru. Seperti halnya sampah, harus dikelola dengan baik apalagi ada konsep Memilah Sampah Menabung Emas", terang Saiful Arifin.

Wakil bupati juga berharap, keberadaan bank sampah dapat merubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Senior Vice Presiden PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang Mulyono mengatakan, Bank Sampah Sri Wedari adalah yang ke-5 diresmikan di Jawa Tengah dan yang pertama di Kabupaten Pati yang bermitra dengan PT Pegadaian.

"Ini hibah murni kepada Desa Wedarijaksa, yang pertama bermitra dengan PT Pegadaian di Pati", terang Mulyono.

Lebih lanjut dikatakan Mulyono, sebuah negara yang sejahtera adalah masyarakatnya yang dapat mengelola secara baik lingkungan hidup, ekosistem dan ekologinya. Dan itu, tambahnya, dimulai dari pemilahan sampah di tingkat keluarga.

Setidaknya, menurut Mulyono, ada 3 tingkatan yang hendak dicapai dengan keberadaan bank sampah. Pertama, membentuk kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Berikutnya, menukar sampah dengan sesuatu yang berharga yaitu berupa uang atau dana. Terakhir adalah memilah sampah menjadi lebih bernilai sebagai investasi individu, berupa emas.

"Dan kami berharap, hibah ini dapat dikelola secara baik dan profesional di bawah pembinaan PT Pegadaian", harap Mulyono.

Kepala Desa Wedarijaksa Bambang Prihanto mengemukakan, sampah menjadi dilema dan tanggung jawab bersama serta harus segera dalam penanganannya.

"Kepada warga, mari bersama - sama mengatasi sampah dan memilahnya menjadi emas", tutur Bambang Prihanto.

Selain Bank Sampah, PT Pegadaian melalui CSR, telah menyalurkan berbagai program yang dapat dinikmati oleh masyarakat, misal pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, bantuan alat ketrampilan dan sarana - prasarana.

Dalam kesempatan itu, diserahkan pula bantuan hibah senilai 75 juta berupa alat - alat fitnes untuk Persipa Pati yang diterima langsung oleh Saiful Arifin selaku Ketua Persipa Pati.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.