MERASA MAMPU DAN MALU, 7 WARGA NGAGEL MUNDUR DARI PENERIMAAN BANSOS PKH / BPNT

Pemberian label Keluarga Pra Sejahtera (Miskin) Penerima Bansos PKH / BPNT. Melihat bangunan rumah, layakkah menerima bansos tersebut.? 


Pati, RadarMuria.Com
Rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH / BPNT di Desa Ngagel Kecamatan Dukuhseti dilakukan labelisasi "Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial PKH / BPNT) oleh pemerintah desa setempat.

Sebanyak  300 lebih rumah diberi label itu, guna mempertegas dan menghindari tumpang tindih penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Pati.

Hasil labelisasi, muncul 7 keluarga yang dengan suka rela menyatakan mundur sebagai penerima bansos tersebut.


Kepala Desa Ngagel, Suwardi

Kepala Desa Ngagel Suwardi kepada RadarMuria.Com menjelaskan, menindaklanjuti instruksi Bupati Pati melalui Camat Dukuhseti tentang pemberian label pada rumah KPM Bansos PKH / BPNT, pihaknya telah melaksanakan kegiatan tersebut.

"Tindak lanjut instruksi itu, Pemdes Ngagel telah melaksanakannya terhadap 300 lebih rumah KPM", terang Suwardi, di kantor desa setempat, Selasa (5/5).

Dari kegiatan itu, lanjutnya, ada 7 warga yang menyatakan mundur sebagai penerima PKH / BPNT.

"Saya menyampaikan apresiasi, dengan sukarela mereka mundur sebagai penerima PKH dan BPNT, karena merasa mampu dan tidak layak. Tapi ada juga karena malu rumahnya harus diberi cap Keluarga Miskin", lanjutnya.

Sebaliknya, ia menyebut, ada yang secara kasat mata bermampuan ekonomi, rumah bagus dan punya aset, masih saja mau menerima bansos PKH / BPNT.


Gapura utama masuk Desa Ngagel

Suwardi juga  menyayangkan belum dilakukannya perubahan data penerima oleh pemerintah, sehingga terkadang bantuan terkesan tidak tepat sasaran.

"Bahkan ada ASN yang juga mendapat dan ada pula yang telah meninggal dunia", ungkapnya.

Terkait data, Suwardi mengaku telah melakukan pendataan jauh sebelumnya terhadap warga. Dan ia meyakinkan, data yang dihimpun itu benar - benar warga yang layak dan memenuhi kriteria sebagai penerima bansos.

"Namun data itu setelah diajukan, tidak pernah diterima", ungkapnya lagi, tanpa menyebut alasan tidak diterimanya data itu.

Namun demikian, terkait rencana penyaluran BLT Dana Desa, pihaknya telah mempersiapkan secara administrasi dan mekanismenya, sesuai regulasi yang ada.

"Mudah - mudahan lancar dan tidak ada konflik di tengah masyarakat", harap Suwardi.

Penulis : RM. Usman

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.