BADAN KESBANGPOL PATI MENGAWALI RAPID TEST, SEMUA PEGAWAI NEGATIF COVID-19

Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pati Drs. Susanto, MM menunjukkan bekas pengambilan sampel darah saat Rapid Test


Pati, RadarMuria.Com
Kebijakan tes rapid bagi jajaran OPD di Kabupaten Pati, telah dimulai Sabtu (16/5).

Mendapat giliran pertama yaitu Badan Kesbangpol Kabupaten Pati, yang beralamat di Jalan Kol Sugiyono Pati.

Dimulai pukul 08.00 WIB, bertempat di salah satu ruang RSUD RAA Soewondo Pati, pegawai Badan Kesbangpol Kabupaten Pati berjumlah 32 orang menjalani tes tersebut.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pati, Drs. Susanto, MM yang turut dites, menyambut baik dilakukannya rapid test oleh Pemerintah Kabupaten Pati, dalam rangka antisipasi dan pencegahan dini penyebaran Covid-19.

"Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati menyelenggarakan rapid test bagi pegawai ini sangat baik, mengingat virus corona dapat menyerang siapa saja", ungkap Susanto, Minggu pagi (17/5).


Pegawai pada Badan Kesbangpol Kabupaten Pati diambil sampel darahnya untuk Rapid Test

Apalagi, lanjutnya, pegawai termasuk rentan terkena penyebaran Covid-19, karena sehari - hari harus berhadapan dan memberi  pelayanan pada masyarakat.

Rapid test dengan mengambil sampel darah masing - masing peserta itu, berjalan cukup singkat dan hasilnya sudah dapat diketahui tak berselang lama.

"Alhamdulillah, semua pegawai Badan Kesbangpol Pati dalam keadaan sehat dan tak seorangpun yang terindikasi Covid-19. Hasilnya negatif", jelas Susanto.

Ia berharap, setelah menjalani rapid test, seluruh pegawai jajaran OPD Kabupaten Pati dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terinfeksi virus corona.

Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RSUD RAA Soewondo, H. Pirno


Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RSUD RAA Soewondo Pati, H. Pirno mengatakan, sekalipun rapid test tidak menjamin akurasi Covid-19, namun itu adalah prosedur awal yang harus dijalani sebelum ke swab test.

"Memang tidak menjamin. Tetapi rapid test adalah langkah awal untuk mengetahui seseorang terkena virus corona atau tidak", jelasnya.

Menurut Pirno, hasil rapid test seseorang dinyatakan positif, belum tentu hasil swab- nya juga positif.

"Sebaliknya, andaikan rapid test- nya negatif, bisa jadi swab-nya positif", jelasnya lagi.

Lebih lanjut dikatakan, justru yang patut diwaspadai yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), secara fisik sehat karena memang imunnya kuat, tetapi dia terinfeksi Covid-19.

"Ini yang berbahaya, karena bisa saja dia tetap berhubungan dan ketemu banyak pihak, padahal dia pembawa (carrier) virus tersebut", ungkap Pirno

Ia pun berharap, rapid test bagi jajaran OPD berjalan lancar dan tidak ada yang terindikasi Covid-19.

Penulis : RM. Usman

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.