CEGAH COVID-19, PEMDES GESENGAN HIMBAU WARGA DI PERANTAUAN TIDAK MUDIK

Kepala Desa Gesengan Sutrisno (bermasker merah) membagikan gula kepada warga terdampak Covid-19 di halaman balai desa setempat


Pati, RadarMuria.Com
Pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi komitmen Pemerintah Desa Gesengan Kecamatan Cluwak.

Menjelang lebaran Idul Fitri 1441 H, tahun ini, Pemdes Gesengan menghimbau kepada warga setempat yang ada di perantauan untuk tidak mudik.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Gesengan Sutrisno saat dikonfirmasi RadarMuria.Com terkait upaya dan penanganan Covid-19 di desa tersebut.

"Kami menghimbau warga Gesengan yang ada di perantauan untuk tidak mudik, demi keselamatan diri, keluarga dan sesama", terang Sutrisno di kantor Desa Gesengan, pada minggu lalu.

Namun demikian, lanjutnya, apabila ada warga yang tetap 'curi - curi' mudik, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Ada puluhan orang yang pulang. Dan kami terapkan protokol kesehatan dengan isolasi secara mandiri di rumah masing - masing", lanjut Sutrisno.

Tetapi, dengan kesadaran sendiri, sebutnya, mereka menjalani isolasi untuk masa 14 hari, dibawah pantauan Pemdes dan Bidan Desa setempat.

"Alhamdulillah semua sehat dan tidak menunjukkan gejala. Diperbolehkan keluar, setelah berkoordinasi dengan pemdes dan bidan desa", jelas Sutrisno.

Adapun upaya - upaya yang telah dilakukan Pemdes Gesengan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, penyemprotan disinfektan dan menyediakan sarana cuci tangan dilengkapi sabun.

Selain itu, menindaklanjuti instruksi Bupati Pati tentang penggunaan masker, pun telah dilakukan dengan pembagian alat pelindung diri tersebut.

Serta membentuk Posko Covid-19 terdiri atas unsur perangkat, BPD, lembaga desa dan karang taruna serta dibantu relawan.

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19, kata Sutrisno, cukup baik dengan mematuhi himbauan - himbauan yang ada.

Untuk kegiatan sosial masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, misal arisan, pengajian dan orang punya hajat, sementara ditiadakan.

"Tapi untuk shalat Jumat, masih berjalan, tentu dengan menerapkan protap kesehatan. Yaitu masuk masjid cuci tangan dan jaga jarak dalam jamaah. Selesai shalat langsung pulang tanpa bersalaman", ujar Sutrisno.

Guna membantu warga terdampak Covid-19, Sutrisno mengungkapkan, telah membagikan gula yang ditebusnya dari operasi pasar gula, beberapa waktu.

Pada tahap pertama, Desa Gesengan yang mendapat kuota gula 4 kuintal, telah dibagikan kepada warga yang benar - benar membutuhkan, masing - masing 2 kilogram.

"Walaupun tidak banyak, kiranya cukup membantu warga yang membutuhkan", ungkap Sutrisno.

Kepala Desa yang telah menjalani tugas selama 5 tahun di periode pertama ini berharap, wabah Covid-19 segera berakhir dan kehidupan bisa berjalan normal kembali.

"Semoga warga Desa Gesengan khususnya dan masyarakat umumnya, dalam keadaan sehat dan terhindar dari virus corona. Aamiin..", harap Sutrisno.

Desa Gesengan secara topografi terbagi dalam 3 RW dan 22 RT dengan jumlah penduduk 4000 jiwa dan 1410 KK.

Selain bertani dan berkebun, penduduknya juga bermatapencaharian sebagai pedagang, karyawan dan pegawai serta ada yang merantau.

Penulis : RM. Usman

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.