RIBUAN GURU GTT DESAK PEMKAB PATI TERBITKAN SK DAN PERHATIKAN KESEJAHTERAAN




Penyampaian Pendapat di Muka Umum Paguyuban Guru GTT/PTT Kabupaten Pati di Depan Gedung DPRD Setempat  (Kamis, 14/11)


Pati, RadarMuria.Com
Ribuan anggota guru SD yang tergabung dalam Paguyuban Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  Kabupaten Pati mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Pati, Kamis (14/11).

Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib dan menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

Perwakilan paguyuban diterima oleh Pimpinan DPRD dan Komisi D yang membidangi.

Dalam audiensi yang dipimpin oleh Ketua DPRD Ali Badrudin itu, mengemuka 2 tuntutan yang harus dipenuhi, yaitu penerbitan SK (Surat Keputusan) Guru Pengganti / Pegawai Pengganti dan kesejahteraan.

SK tersebut, menurut mereka, diperlukan untuk  pendaftaran pada Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Ketua DPRD Ali Badrudin pada kesempatan itu mengatakan, menerima dengan baik atas upaya para guru GTT / PTT.

Namun, pihaknya menyesalkan atas ketidakhadiran Kepala Disdikbud Winarto dan hanya mewakilkan staff pada audiensi tersebut.

"Ini masalah krusial, malah tidak datang. Padahal kami sudah mengundang. Ini sangat penting karena menyangkut hajat para guru yang telah mendidik anak - anak kita", ungkap Ali Badrudin dengan kesal.

Atas tuntutan para guru tersebut, Ali mengaku belum bisa memberi kepastian, karena menilai bahwa itu adalah ranah Disdikbud Kabupaten Pati untuk memberi penjelasan.

Namun pihaknya berjanji untuk meneruskan dan mengordinasikan dengan Pemkab Pati.



Ketua Komisi D Wisnu Wijayanto mengatakan,  banyak permasalahan terkait legalitas dan regulasi yang harus diselesaikan untuk membantu nasib para Guru GTT.

Ia juga menilai, ada perbedaan perlakuan antara guru SMP dan SD.

"SK untuk pendaftaran PPG bagi guru SMP sudah diterbitkan, tapi untuk guru SD kok tidak", ujar Wisnu penuh tanya.

Perwakilan paguyuban Suhendro, usai audiensi menemui rekan sejawatnya yang telah menunggu di depan Gedung DPRD untuk menyampaikan hasil pembicaraan.

"Semua tuntutan kita telah diakomodir oleh dewan. Intinya, ini akan kita kawal terus sampai Pemerintah Kabupaten Pati memenuhi", ujar Suhendro melalui megaphone.

Tepuk tangan dan sorak - sorai kegembiraan para guru yang telah menunggu mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB itu, pun pecah.

Hingga membubarkan diri, aksi berlangsung tertib dan mendapat pengawalan / pengamanan ratusan personel Polres Pati dan Kodim 0718/Pati serta sejumlah petugas medis dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Pati.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.