JADI SASARAN AKSI VANDALISME, SAFIN : KARENA KETIDAKTAHUAN

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin (Safin)


Pati, RadarMuria.Com-     Saiful Arifin (Safin) buka suara terkait aksi vandalisme yang dilakukan sekelompok suporter beratribut Patifosi pada Minggu (13/12) dini hari pukul 00.30 WIB yang mengakibatkan kerusakan sejumlah properti The Safin Hotel dan rumah dinas Wakil Bupati Pati.

"Tentunya saya prihatin atas insiden yang ada. Ini mungkin karena ketidaktahuan atau (akibat) terprovokasi, bahwa ini adalah sesuatu yang dikira negatif. Ini tidak baik, mestinya dipahami dulu, jangan emosi sesaat saja", jelas Safin  kepada RadarMuria, Senin (14/12).

Dia yang juga Ketua Umum Persipa Pati berharap, suporter atau masyarakat dapat berpikir lebih jernih dalam menyikapi sesuatu terkait kondisi sepak bola di Kabupaten Pati.

"Boleh fanatik, tapi harus berpikir dengan logika dan akal sehat. Jangan malah anarkis",  tegasnya lagi.

Lebih lanjut Safin menyebut, hal ini menjadi bagian pembelajaran bagi sepak bola di Bumi Mina Tani yang dinilainya sudah sangat lama tidak jua menunjukkan prestasi.

"Seharusnya jangan asal pokok-e. Harus berpikir lebih realistis", pinta Safin.

Menanggapi isu ada penolakan kehadiran klub sepak bola asal Kota Gresik Jawa Timur - PSG (Putra Sunan Giri) - yang akan bermain di Liga 2, Safin juga  memberi penjelasan lebih.

"Alasan apa menolak kalau saya mengakuisisi PSG di Liga 2 dan membawanya ke Pati. Ini tidak bersentuhan dengan Liga 3. Tidak juga menggunakan APBD. Salahnya dimana?", Safin mempertanyakan.

Kota Solo, dia mencontohkan, juga mendatangkan Bhayangkara FC di Stadion Manahan pada kompetisi Liga 1.

"Kepindahan ini kan secara profesional. Pada operator kompetisi (PT LIB) juga disahkan. Tidak ada masalah", ungkapnya.

Secara terbuka, Safin mengakui, telah mengakuisisi (membeli) PSG yang baru promosi ke Liga 2 pada 2020.

"Iya, kami masih mempersiapkan PSG Pati di Liga 2. Ini untuk lebih mengerek nama baik Pati di level nasional dari sepak bola. Sekarang kita lihat, Jepara dengan Persijap, Rembang dengan PSIR, Kudus dengan Persiku, juga Purwodadi dengan Persipur sudah merasakan di level liga profesional. Tinggal Pati yang belum pernah", ujar Safin.

Dan itu, menurutnya, justru menjadi penyemangat pihaknya untuk membuktikan bahwa Pati juga memiliki potensi bermain di liga profesional. 

Keberadaan PSG - setelah resmi dilaunching akan bernama Putra Safin Group -, menurutnya, akan memberi dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pati.

"Dengan keberadaan Pati di Liga 2 yang merupakan kompetisi profesional resmi, akan lebih dikenal publik lewat sepak-bolanya", sebut Safin.

Tidak hanya itu, tambah dia, secara ekonomi juga akan berdampak positif yaitu peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Pati. 

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.