UPDATE COVID-19, BUPATI PATI : 5 PESERTA TABLIG IJTIMA TERINDIKASI TERPAPAR VIRUS CORONA

Bupati H. Haryanto saat Update Covid-19  (Rabu, 22/4)


Pati, RadarMuria.Com
Peserta Tablig Ijtima' Dunia Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan asal Kabupaten Pati, terindikasi terpapar Covid-19, setelah kepulangannya.

Hal itu disampaikan Bupati Pati H. Haryanto   dalam Update Covid-19, Rabu (22/4) di Pendopo Kabupaten Pati.

"Sebanyak 10 jamaah tablig telah dilakukan rapid test. Hasilnya, saat ini 5 orang terindikasi terpapar Covid-19 dan 1 orang yaitu istri dari salah satu ke-5 jamaah tadi, sesuai hasil rapid test dinyatakan positif", terang Bupati Haryanto dengan didampingi Sekda Ir. Suharyono dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dr. Edy Siswanto.

Sehingga, lanjutnya, sekarang ada 6 orang yang terinfeksi Covid-19.

"Masyarakat tidak perlu was - was, karena (mereka) sudah dikarantina", tambah bupati.

Terkait itu, selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Pati, Haryanto menyebut, telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menelusuri keluarga ataupun orang yang memiliki riwayat kontak dengan PDP.

Mereka diketahui tinggal di wilayah Kecamatan Pati 4 orang, Gembong 3 orang dan sisanya di wilayah Margoyoso.

"Ada beberapa yang telah ditelusuri, hasilnya negatif. Namun tetap saya minta untuk diisolasi secara mandiri di rumah atau tempat yang disediakan", ungkapnya.

Perkembangan data Covid-19 Kabupaten Pati pada Rabu (22/4) pukul 09.00 WIB, sebanyak 11 PDP dinyatakan sembuh dan bebas Covid -19.

"PDP yang dinyatakan positif ada 6 orang sesuai data kemaren (Selasa, 21/4) yang telah disampaikan", terangnya.

Selanjutnya, bupati menambahkan, 10  PDP menjalani isolasi dan sedang menunggu hasil uji laboratorium.

"Dan belum kita masukkan menjadi positif karena masih berupa rapid test. Akan kita sampaikan data akurat sesuai hasil swab maupun hasil test bidang kesehatan", ujar bupati menambahkan.

Adapun ODP tercatat sebanyak 699 orang dan telah dilakukan tracking (penelusuran).  Dari jumlah itu, 633 orang telah melewati masa inkubasi dan 66  orang lainnya, dalam pemantauan.

Dalam kesempatan itu, bupati menegaskan, Covid-19 dapat menginfeksi siapapun, tanpa membedakan status.

"Covid-19 tidak mengenal status. Entah itu ustad, kyai, pejabat, tokoh maupun masyarakat biasa. Kalau tidak mentaati anjuran pemerintah, sudah tentu bisa terdampak seperti ini", tegas bupati mengingatkan. 

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.