DITENGAH WABAH COVID-19, FGD PROKOMPIM DAN WARTAWAN PATI TETAP BERJALAN



Kabag Prokompim HR. Ahmadi, S.Pd; MM dan Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Sekda Pati


Pati, RadarMuria.Com
Focus Group Discussion (FGD) antara Bagian Prokompim Sekda Kabupaten Pati dengan  Wartawan, tetap berjalan ditengah wabah Covid-19 yang sedang melanda.

Namun pelaksanaan FGD kali ini nuansanya berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, sewaktu  Covid-19 belum ada.

Sebanyak 58 wartawan  mengikuti FGD, yang dibagi kedalam 3 kelompok, di Ruang Penjawi Setda Kabupaten Pati, Rabu (22/4).

Pengelompokan ini bertujuan untuk  menjaga jarak dan kontak fisik dari para peserta FGD.

Selain itu, pengaturan tempat duduk juga diberlakukan dan setiap kelompok berdiskusi dengan sesi waktu yang berbeda dengan kelompok lainnya.

Kabag Prokompim Sekda HR. Ahmadi, S.Pd; MM saat memimpin FGD mengatakan, FGD dan atau kegiatan lain yang berhubungan dengan media, tetep dijalankan di tengah wabah Covid-19 di Kabupaten Pati.

"Tentu dengan mengikuti protokoler kesehatan", jelas Ahmadi.

Dalam kesempatan itu, Ahmadi menegaskan, FGD dilaksanakan sesuai jadwal dengan menyiapkan materi diskusi.

"Namanya FGD, jadi harus benar - benar diskusi. Ada materi yang dibahas,  pemaparan dan tanya jawab", lanjutnya.

Namun kali ini, dalam pembahasan materi, masing - masing wartawan diminta untuk membuat makalah dengan tema yang telah dipersiapkan Bagian Prokompim.

Ada 2 tema yang harus dibuat makalah, yaitu Peran Media Dalam Mendukung Kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat Guna Pencegahan Covid-19 di Kabupaten Pati.

Dan Strategi Komunikasi Media Dalam Mendorong UMKM Lokal Agar Tetap Bertahan Ditengah Covid-19.

"Makalah ini menjadi masukan yang luar biasa bagi pemerintah guna memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa Covid-19  berbahaya", ungkapnya.


Peserta FGD Bagian Prokompin dan Wartawan Pati, sesi kedua

Ahmadi juga menyinggung perbedaan data Covid-19 antara Pemkab Pati dengan data Provinsi Jawa Tengah, yang dipersoalkan bahwa seolah - olah Pemerintah Kabupaten Pati tidak terbuka atau menyembunyikan data Covid-19.

"Bisa jadi pasien yang masuk itu, tidak melalui rumah sakit di Kabupaten Pati tetapi melalui kabupaten lain. Setelah diminta keterangan pihak rumah sakit penerima, dia kebetulan beralamat di Kabupaten Pati", ujarnya.

Solusi atas kasus tersebut, menurut Ahmadi, pihak rumah sakit penerima hendaknya proaktif menginformasikan keberadaan pasien ke pemerintah kabupaten yang bersangkutan.

Pihaknya juga meminta, agar informasi Covid-19 yang belum jelas kebenarannya, agar tidak dipublikasi.

Kasubag Publikasi dan Dokumentasi, Mega, yang turut hadir menambahkan, ke depan setiap pelaksanaan FGD, peserta wajib membuat makalah untuk bahan diskusi, dengan tema yang dipersiapkan Bagian Prokompim.

Senada dengan Kabag, Mega berharap agar pemberitaan terkait Covid-19, benar - benar sesuai dengan fakta dan akurasi data.

"Sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan kebingungan di tengah masyarakat", harap Mega.

Bagian Prokompim menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak khususnya media dan wartawan, atas kerjasama yang terjalin baik selama ini.

(RM. Usman)


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.