BUPATI PATI BANTAH ISU MINIMNYA APD TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS


Tenaga Medis (ilustrasi : /.net)



Pati, RadarMuria.Com
Minimnya APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis di puskesmas, menjadi alasan sejumlah perawat enggan menangani pasien dan dokter, di tengah wabah Covid-19.

Namun hal itu dibantah oleh Bupati Pati H. Haryanto dalam Rakor dan Evaluasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati bersama para Kepala OPD, Camat, Kepala Puskesmas dan para kepala desa, melalui video conference, Rabu (29/4) di PCC (Pati Command Center).

"Tidak ada kekurangan APD di puskesmas. Silahkan puskesmas mana yang ingin menyampaikan keluhan tersebut", ujar bupati.

Tak satu pun puskesmas yang mengusulkan atau meminta APD dimaksud. Justru perwakilan Puskesmas Juwana menyampaikan tidak ada masalah terkait APD dimaksud.

"Jadi jangan ada alasan kurang APD, lalu tidak mau memberi layanan. Termasuk dokternya, jangan hanya mementingkan diri sendiri dengan praktek mandiri", tegas bupati.

Sebagai tenaga medis, lanjut Haryanto, sudah seharusnya mereka menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"Apalagi Pemerintah Kabupaten Pati juga sudah mengalokasikan anggaran untuk insentif. Dokter spesialis 15 juta, dokter umum 10 juta dan perawat 5 juta rupiah", terang Haryanto.


Bupati H. Haryanto didampingi Wakil Bupati Saiful Arifin dan Sekda Ir. Suharyono dalam Rakor dan Evaluasi Penanganan Covid-19 secara daring di PCC (Pati Command Center) 

Untuk itu, bupati berharap, dalam penangananan dan pencegahan penyebaran Covid-19, puskesmas benar - benar memberi layanan yang maksimal.

Wakil Bupati Saiful Arifin yang turut hadir mengatakan, memaklumi rasa takut yang dihadapi oleh tenaga medis dalam menangani pasien terduga terinfeksi virus corona.

"Takut sudah pasti, tapi jangan berlebihan. Tenaga medis sebagai pasukan terdepan penanganan Covid-19 tidak mungkin dapat digantikan oleh orang lain, enginering maupun secara mekanika", tambah Saiful Arifin.

Ditengah wabah Covid-19 ini, lanjutnya, sudah menjadi resiko profesi yang harus dihadapi para tenaga medis.

"Kembali kepada komitmen sebagai tenaga medis. Jadikan itu sebagai pengabdian terhadap kemanusiaan. Yang penting laksanakan sesuai standar protokoler kesehatan penanganan Covid-19", harap Saiful Arifin.

Sekretaris Daerah Ir. Suharyono yang turut mendampingi meminta, puskesmas yang memang kekurangan APD untuk segera melapor ke Dinas Kesehatan atau kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Pati.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.