RORO MENDHUT BOYONG - PADA PUNCAK PERINGATAN HUT KORPRI KABUPATEN PATI



Pati, RadarMuria.Com
Puncak Peringatan HUT ke - 47 Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) Tingkat Kabupaten Pati dimeriahkan pagelaran Seni Kethoprak Projo Budaya dengan lakon Roro Mendhut Boyong, bertempat di Alun - Alun Simpang 5 Pati pada Jumat malam (30/11).

Yang menarik dari pagelaran kethoprak itu, pelakonnya adalah para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati yaitu Bupati, Sekda, Dandim 0718/Pati, Kajari, para Kepala OPD, para camat, anggota DPRD Pati, para guru dan ASN serta diperkuat penampilan para pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terdiri Kepala Dinas Pertanian, Dispermades dan Bappeda.

Bupati Pati H. Haryanto mengatakan, peringatan HUT Korpri Kabupaten Pati dari tahun ke - tahun semakin meriah. "Oleh karena itu, anggota Korpri dalam kinerja dan pelayanan masyarakat harus ditingkatkan. Sebab Korpri adalah sebagai ujung tombak dan motivator pelayanan masyarakat", kata bupati.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pagelaran Kethoprak Projo Budoyo yang diselenggarakan tiap peringatan HUT Korpri itu, bukan bersifat hura - hura apalagi tiru - tiru. "Adanya kethoprak ini sebagai bentuk _nguri - uri_ budaya oleh anggota Korpri, sekaligus memberi hiburan kepada masyarakat Pati", terang bupati.

Ketua Korpri Kabupaten Pati Ir. Suharyono yang juga Sekretaris Daerah dalam laporan mengatakan, HUT Korpri tahun ini mengambil tema 'Melayani, Bekerja dan Mempersatukan Bangsa'

"Selaku anggota Korpri harus profesional, sehingga dapat melayani masyarakat tanpa membedakan", ujar Suharyono.

Dalam memperingati HUT Korpri kali ini, tambah Suharyono, diadakan beberapa kegiatan yakni kerja bakti massal, lomba menyanyi tingkat OPD, lomba olahraga, jalan sehat, donor darah dan lomba pengucapan Panca Prasetya Korpri. "Puncaknya adalah upacara bendera HUT Korpri pada 29 November dan diakhiri pagelaran Kethoprak Projo Budoyo pada malam ini", jelasnya.

Kepada seluruh anggota Korpri, Suharyono juga berpesan, agar bersikap netral dalam menghadapi tahun politik. "Jangan sampai memihak salah satu partai politik atau calon legislatif", pungkasnya.

Roro Mendhut Boyong, lakon kethoprak malam itu, adalah satu cerita berdasarkan Babad Pati yang disutradarai oleh Ki Guru Warsito. Diceritakan, terjadi perseteruan antara Ki Rogowongso (diperankan oleh H. Budiyono anggota DPRD Pati) dengan Ki Gede Jiwonolo (diperankan oleh H. Jamari juga anggota DPRD). Perseturuan bermula dari pinangan Joko Kemudo putra Ki Jiwonolo kepada kekasihnya tak lain adalah Roro Mendhut putri Ki Rogowongso. Karena perbedaan status, Ki Rogowongso sebagai sosok orang kaya dengan segala kesombongannya akhirnya menolak lamaran Ki Jiwonolo.

Demi mempertahankan dan memuluskan niat meminang Roro Mendhut, Joko Kemudo (dalam cerita juga bernama Pronocitro) membawa lari kekasihnya itu. Peristiwa itu diketahui oleh Ki Rogowongso, yang akhirnya ia membuat sayembara untuk pemulangan Roro Mendhut. Hal itu, hingga terdengar oleh Adipati Joyokusumo, yang kemudian mengikuti sayembara tersebut karena kertertarikan kepada Roro Mendhut.
(RM. Usman /: Humas Setda)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.