INDONESIA DARURAT LAKALANTAS, SUDEWO : FAKTOR PENYEBAB HARUS DITELITI DETIL

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra
H. Sudewo, ST; MT     (foto :/istimewa)




Jakarta, RadarMuria.Com          Indonesia darurat kecelakaan lalu lintas (lakalantas), yang berakibat fatal dengan menimbulkan banyak korban jiwa dan harta, pada hampir satu semester tahun 2022.

Hal itu dikatakan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sudewo, di Jakarta, Kamis (02/05/22).

Anggota Komisi V DPR RI itu menyebut, peristiwa lakalantas terjadi di beberapa daerah, antara lain, kecelakaan truk tronton di perempatan Simpang Muara Rapak, Balikpapan Kalimantan Timur, kecelakaan bus pariwisata di Jalan Tol Mojokerto - Surabaya, kecelakaan truk di Jalan Lingkar Alas Roban Kabupaten Batang dan kemaren, Selasa (31/05/22), juga terjadi kecelakaan di Jalan Ir. Sutami, Way Laga, Sukabumi di Lampung.

"Pemerintah jangan diam saja. Lakukan langkah - langkah kongkret supaya kecelakaan lalu lintas tidak terjadi lagi ke depannya", tegas Sudewo.

Pokok persoalan lakalantas, menurut politisi asal Pati tersebut, harus diketahui dan dicarikan solusi yang tepat.

"Menurut hemat saya, penyelesaiannya harus detil, komperehensif dan semua stakeholder terkait, harus saling sinergi", tambahnya.

Adapun penyebab terjadinya lakalantas, ungkap Sudewo, terdapat beberapa faktor, antara lain, kondisi pengemudi yang lelah atau capek, pengemudi kurang kompeten, ketidaklayaan kendaraan, masalah teknis kendaran dan masalah rambu - rambu keselamatan jalan.

Selain itu, lanjutnya, juga terdapat masalah geometri jalan dan standar upah pengemudi.

"Intinya, semua faktor penyebab terjadinya kecelakaan, harus diteliti secara detil", tegasnya lagi.

Oleh karena itu, Sudewo meminta pemerintah lebih meningkatkan kapasitas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sebagai satu - satunya institusi yang melakukan penelitian kecelakaan transportasi secara komperehensif, agar didorong untuk menjadi leader dalam mengurangi faktor - faktor yang menjadi penyebab kecelakaan dan meningkatnya fatalitas.

"Investigator KNKT dipilih secara khusus dari berbagai disiplin ilmu dan kompetensi, mewakili unsur praktisi, akademisi dan birokrasi. Sehingga dalam bekerja mengedepankan profesionalitas dan independensi", tutur Sudewo.

Masing - masing institusi yang bertanggung jawab dibidang transportasi, menurutnya, tidak bisa berjalan sendiri - sendiri, tetapi harus bersinergi dan berbasis pada temuan - temuan hasil investigasi.

Sehingga, mitigasi dan program yang disusun dapat efektif dan efisien untuk menurunkan angka kecelakaan maupun fatalitasnya.

"Untuk itu, pemerintah harus memastikan agar setiap rekomendasi yang dikeluarkan KNKT, dijalankan oleh setiap pemangku kepentingan dengan baik dan benar", tandas Sudewo.

(RM. Usman :/Guz Heru)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.