KEPALA DLH PATI : EKSEKUSI PABRIK PENGHASIL LIMBAH TIDAK STANDAR, MELALUI TAHAPAN

                   Kepala Dinas Lingkungan Hidup                              Kabupaten Pati Ir. Purwadi, MM

Pati, RadarMuria.Com
Untuk melakukan eksekusi terhadap pabrik yang mengeluarkan limbah tidak sesuai ketentuan, harus melalui tahapan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati Ir. Purwadi, menanggapi keluhan warga atas bau busuk yang ditengarai berasal dari pabrik pengolahan ikan yang berdiri di Jalan Raya Pati - Juwana turut Desa Purworejo Kecamatan Pati.

"Untuk mengeksekusi itu kan harus ada dasarnya", terang Purwadi di kantor DLH kepada RadarMuria, Kamis (30/7).

Lebih lanjut dikatakan, sampel limbah cair yang telah diambil pihaknya beberapa waktu lalu sedang dlakukan uji laboratorium di Semarang untuk mengetahui apakah limbah telah memenuhi standar baku mutu.

"Hasil laboratorium dapat diketahui setelah 14 hari sejak dilakukan uji untuk mengetahui penyebab timbulnya bau yang dikeluhkan warga di sekitar 3 pabrik tersebut", lanjut Purwadi.


    Petugas DLH Kabupaten Pati mengambil     sampel limbah cair untuk diuji laboratorium 
(foto : DLH Pati)

Namun apabila hasil laboratorium limbah cair itu menyatakan telah memenuhi standar, tambah Purwadi, pihaknya akan mencari penyebab lain timbulnya bau busuk tersebut.

"Mudah - mudahan hasilnya baik - baik saja. Karena selama ini DLH sudah menghimbau pabrik untuk menyempurnakan sistem pengolahan limbah", tambahnya.

Selain itu, sebut Purwadi, perusahaan juga berkewajiban menyampaikan laporan berkala tentang limbah kepada DLH.

"Namun demikian, akan ada sanksi berupa peringatan hingga penghentian operasional bagi pabrik yang melanggar ketentuan sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri LHK", jelas Purwadi.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberi informasi terkait limbah, baik melalui surat maupun yang diunggah melalui media sosial.

Sebagaimana diketahui, puluhan warga di sekitar pabrik pengolah ikan, melakukan unjuk rasa 'virtual' mengeluhkan bau busuk yang diduga ditimbulkan pabrik tersebut, pertengahan Juli lalu.

Mereka meminta, pihak berwenang melakukan langkah - langkah guna mengatasi permasalahan yang dikeluhkan itu.

 Penulis : RM. Usman

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.