DETEKSI DINI KANKER PADA WANITA - STIKES BAKTI UTAMA PATI GELAR DIKLAT

Peserta Diklat Teknik Deteksi Dini Kanker Pada Wanita


Pati, RadarMuria.Com
Kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia dengan jumlah 13 persen setelah penyakit kardiovaskuler (berdasarkan data WHO 2010).

Setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7.6 juta diantaranya meninggal dunia.

Diperkirakan, pada 2030 pengidap penyakit tersebut dapat meningkat hingga 26 juta orang dan 17 diantaranya juga meninggal dunia.

Dan, untuk negara miskin dan berkembang, kejadiannya akan lebih cepat.


Deteksi Dini Kanker Serviks (ilustrasi - .net)

Hasil Riskesdas (riset kesehatan) 2018, menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan  riset serupa pada 2013.

Antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes militus dan hipertensi.

Kanker payudara dan kanker serviks (leher rahim) jadi momok terbesar. Kanker payudara memiliki angka kejadian 42.1 per 100 ribu penduduk dan rata - rata mengakibatkan kematian sebanyak 17 persen per 100 ribu penduduk.

Sedangkan untuk kanker serviks sebesar 23.4 per 100 ribu penduduk dan mengakibatkan kematian sebesar 13.9 persen per 100 ribu penduduk.

Pencegahan terhadap penyakit tersebut (kanker serviks dan kanker payudara) dapat dilakukan dengan melakukan deteksi dini.

Deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan metoda IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).

Metoda itu mampu mendeteksi lesi pra kanker leher rahim, untuk selanjutnya bila ditemukan IVA positif, penanganannya dapat dilakukan di puskesmas.  

Adapun deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan metoda Sadari / Sarari (periksa payudara sendiri) dan metoda Sadanis (periksa payudara klinis).

Beberapa hal tersebut, melatarbelakangi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bakti Utama Pati bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Deteksi Dini Kanker Leher Rahim IVA dan Sadanis.



                                                     (Ilustrasi - .net)

Penyelenggaraan diklat yang dibuka oleh Kepala Dinkes Kabupaten Pati itu berlangsung selama 6 hari. Dibagi ke dalam 2 tempat berbeda, yaitu 9 hingga 10 Desember di Sahid Jaya Hotel Solo, dan 11 hingga 14 Desember 2019, di Kampus Stikes Bakti Utama Pati, Puskesmas Kayen dan Puskesmas Juwana Kabupaten Pati. 

Diklat diikuti oleh 20 peserta terdiri atas bidan dan dokter puskesmas di Kabupaten Pati dan sebagai fasilitator adalah Tim Sarasvati Surakarta yang diketuai oleh Dr; dr. Heru Priyanto, SP.OG (K) Onk.

Pada pembukaan diklat, Kepala Dinkes Kabupaten Pati dr. Edy  Siswanto berharap, peserta dapat mengikuti dengan baik dan mampu mengemban tugas selepas mengikuti diklat.

Sementara itu, Uswatun Kasanah mewakili Stikes Bakti Utama Pati menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Dinkes Kabupaten Pati dalam penyelenggaraan diklat bidang penanganan kanker tersebut.

"Kita berharap, semoga diklat ini menghasilkan provider IVA yang siap bekerja dengan baik sehingga mampu menekan angka kematian karena kanker leher rahim dan kanker payudara melalui deteksi dini", tutur Uswatun Kasanah.

Dalam diklat tersebut,  peserta juga mendapat ketrampilan melakukan kryoterapy bagi pasien dengan hasil pemeriksaan IVA positif, yang dilakukan di puskesmas.

Dengan demikian, puskesmas di Kabupaten Pati diharapkan siap memberi layanan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara, sekaligus siap pula memberi layanan kryoterapi pasien  IVA positif. 

Sudahkah anda melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.?

Penulis  : RM Usman
Sumber : Iyuz BUP

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.