DPMPTSP PATI DORONG AGROWISATA PETIK DURIAN DESA SAMPOK MENJADI POTENSI UNGGULAN DAERAH

DPMPTSP Kabupaten Pati Dorong Agrowisata Petik Durian Desa Sampok Menjadi Potensi Unggulan Daerah 


Pati, RadarMuria.Com
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati giat mendorong pertumbuhan investasi di berbagai sektor.

Setelah sebelumnya, di awal tahun melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM, kali ini DPMPTSP menyambangi petani buah durian di Desa Sampok Kecamatan Gunungwungkal, Selasa (21/1).

Tim terdiri atas Kabid Penanaman Modal Didik Eka Haribawa, Kasi Promosi Endah Murwaningrum dan Kasi Pengembangan Sunarto serta beberapa staf.

Pada kesempatan itu, tim DPMPTSP diterima oleh perwakilan kelompok tani durian H. Musyafik Salim yang memiliki lahan / kebun durian seluas 4 hektar.

Kunjungan itu sendiri dalam rangka mendorong dan mengangkat potensi buah yang ada di Kabupaten Pati, utamanya durian.

Kabid Penanaman Modal Didik Eka Haribawa didampingi Kasi Promosi Endah Murwaningrum mengatakan, Desa Sampok sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi unggulan daerah yang 'layak jual' dan patut dipromosikan.

"Karena tidak bisa dipungkiri bahwa durian adalah salah satu buah primadona yang tidak semua daerah memilikinya", terang Didik.


Menikmati Buah Durian di Agrowisata Petik Durian Desa Sampok Kecamatan Gunungwungkal

Lebih lanjut dikatakan, sebagai daerah penghasil durian berkualitas, Kabupaten Pati akan menjadi ikon penghasil durian sehingga tidak perlu lagi mengimpor 'raja buah' itu dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

"Untuk itu, semua stakeholder baik Pemerintah Kabupaten Pati dan masyarakat, khususnya Desa Sampok, untuk bahu - membahu menjadikan desa itu sebagai destinasi wisata terbaru yaitu Agrowisata Petik Durian", lanjut Didik yang sebelumnya pernah menjabat Kabid Penyuluhan PPL pada Dinas Pertanian Kabupaten Pati.

Berkait itu, DPMPTSP sangat optimis bahwa Agrowisata Petik Durian akan dapat berkembang dan menjadi potensi unggulan daerah yang digemari masyarakat Pati maupun luar kabupaten karena unik dan keberadaannya masih sangat jarang.

Sementara itu, Musyafik Salim mengungkapkan, masa panen durian berada diantara bulan November hingga Maret, setiap tahun.

Dalam mengelola kebunnya itu, terkadang Musyafik harus menghadapi kendala yaitu ketersediaan air dan cuaca yang berpengaruh terhadap kualitas durian.

"Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten Pati dapat menyediakan sumur Pamsimas untuk petani durian Desa Sampok", harap Musyafik.

Diharapkan dengan Pamsimas, yaitu penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, kebutuhan air untuk petani durian dapat tercukupi.

Saat ini di Desa Sampok terdapat sekitar 25 hektar kebun durian dengan berbagai varietas antara lain Montong, Musang King dan jenis lokal yaitu Sampok. 

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.