JELANG NATARU, STOK BAHAN POKOK DI KABUPATEN PATI MENCUKUPI

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati, Hadi Santosa, AP; MM



Pati, RadarMuria.Com                     Stok (persediaan) bahan pokok di Kabupaten Pati menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masih aman dan mencukupi.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa, di kantornya, Senin (19/12/22).

"Stok beras berdasarkan hasil koordinasi dengan Bulog dan beberapa pengusaha beras, mencukupi. Termasuk minyak goreng, terutama curah, melimpah di pasaran dan harganya stabil. Gas (LPG), walaupun ada beberapa laporan agak sulit, kuota masih ada dan aman, dalam arti menghabiskan stok hingga akhir tahun", jelas Hadi Santosa.

BBM bersubsidi jenis solar, tambahnya, sudah melebihi kuota, dengan perhitungan hingga awal September 2022, telah mencapai 104 persen.

"Jadi kuotanya sudah habis. Namun karena ini kebutuhan masyarakat, maka tetap dipasok. Jenis Pertalite, juga tidak ada masalah", tambahnya.

Jelang Nataru ini, ungkap Hadi, setiap pekan diadakan rapat koordinasi sebagai upaya yang dapat dilakukan dalam penanggulangan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

"Ada beberapa upaya, antara lain menggelar pasar murah, gerakan menanan tanaman yang bisa dikonsumsi dan subsidi beaya transportasi", ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga memonitor harga dan ketersediaan stok barang yang ada di gudang - gudang dan yang disalurkan ke masyarakat melalui jalur - jalur distribusi yang ada. Namun demikian, menurut Hadi, berdasarkan hasil pantauan lapangan, memang  terjadi fluktuasi harga.

"Pantauan kami, selama Oktober, November dan Desember pertengahan, memang ada fluktuasi harga" sebut Hadi.

Dan yang perlu diwaspadai, menurutnya, yaitu harga beras dan hasil pertanian lainnya, antara lain bawang merah, bawang putih dan cabe yang cenderung mengalami kenaikan, disebabkan faktor cuaca dan pasokan yang berkurang. Termasuk barang impor seperti kedelai, yang dipengaruhi harga dunia.

"Maka kami menghimbau  masyarakat agar pandai - pandai mengatur pola konsumsi. Dan apabila tidak perlu, jangan beli", tandas Hadi Santosa.

(RM. Usman)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.