FOCUS GROUP DISCUSSION MENYONGSONG PEMILU 2019 PERERAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DEMI KOKOHNYA NKRI



Pati, RadarMuria.Com
Bertempat di Muria Ballroom Lantai 10 The Safin Hotel pada Kamis (30/8) diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Tatap Muka Jelang Pemilu 2019 antara TNI, Polri, Kejaksaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu dengan para pimpinan parpol, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyongsong Pemilu 2019 dan mempererat kerukunan umat beragama di Kabupaten Pati.

Hadir Bupati Pati yang diwakili oleh Asisten Tata Praja Drs. Sudiyono, MM ; Dandim 0718 / Pati Letkol Arm. Arief Darmawan, S. Sos , Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, SIK; MSi ; Ketua KPU Kabupaten Pati Much. Nasich dan tokoh agama yang juga Ketua MUI Kabupaten Pati KH. Ahmad Mujib Sholeh.

Bupati Pati dalam sambutannya yang disampaikan oleh Drs. Sudiyono mengatakan, pemilu yang akan diselenggarakan pada April 2019 merupakan proses demokrasi tertinggi di negara kita. "Sebuah pesta demokrasi yang dikagumi oleh negara - negara di dunia, karena dengan kemajemukan suku, bangsa dan agama, negara kita bisa menyelenggarakan pemilu dengan baik", terang bupati. Lebih lanjut dikatakan, kondusifitas dan sinergitas di wilayah Kabupaten Pati yang sudah terjaga dengan baik hendaknya dirawat bersama - sama demi suksesnya Pemilu 2019 mendatang.

Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, SIK; MSi dalam kesempatan itu mengajak untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME agar acara diskusi dapat berjalan lancar, aman dan damai. "Perbedaan agama, ras, suku dan golongan bukan sebagai penghalang untuk bersatu guna menentukan nasib bangsa dan negara, melalui Pemilu 2019", jelas kapolres. Menurutnya negara Indonesia tidak serta merta ada, tetapi melalui pengorbanan jiwa - raga para pejuang dan pendiri bangsa yang iklas dan tanpa pamrih.

"Bahwa rumah yang bernama Indonesia adalah satu kesatuan dari keanekaragaman agama, budaya dan keyakinan yang wajib kita jaga dan kelola dengan baik, sehingga perbedaan itu tidak menimbulkan konflik. Dan kami, TNI - Polri tidak akan membiarkan hal itu terjadi", tegas AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, SIK; MSi.

Sementara itu, KH. Ahmad Mujib Sholeh mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah keniscayaan hidup manusia. "Tidak mungkin manusia hidup sendiri dengan hanya membentuk kelompok kecil yang terbatas pada kesamaan ras, suku dan agama. Perbedaan adalah sebuah anugerah dari Allah SWT. Akan lebih bagus bila perbedaan itu diperkuat dengan falsafah ajaran agama yang menyerukan persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara", terang KH. Mujib Sholeh. Juga diterangkannya bahwa tidak ada satu pun agama yang menyeru umatnya untuk saling bermusuhan. Ia mencontohkan di dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mengajarkan cinta tanah air sebagai suatu fitrah manusia dan sebagai kewajiban dalam beragama.

"Dan marilah kita _cancut_ _tali_ _wondo_ memperkokoh NKRI, menyukseskan pesta demokrasi dengan saling menjaga antar individu maupun kelompok. Jangan sampai berbenturan sehingga timbul konflik yang akan merugikan umat itu sendiri", himbau KH. Ahmad Mujib Sholeh.

Pada akhir FGD dilakukan penandatangan pakta integritas untuk komitmen menyukseskan Pemilu 2019 yang aman dan damai. ( usman/: pendim )

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.