PENERAPAN TEKNOLOGI D'OZONE DIYAKINI MAMPU MENJAGA KUALITAS PRODUK PERTANIAN





Pati, RadarMuria.Com
Kabupaten Pati sebagai salah satu daerah yang menjadi penyangga pangan nasional dengan bermacam hasil pertaniannya, terus mendorong petani untuk berinovasi guna meningkatkan produk dengan penerapan teknologi pertanian.

Berkait dengan itu, pada Senin (22/10) bertempat di Balai Desa Lumbungmas Kecamatan Pucakwangi diselenggarakan Serah Terima dan Bimbingan Teknis Generator Ozon ( D'Ozon ) bertema Inovasi Perguruan Tinggi - Industri Berbasis Teknologi Plasma Untuk Pangan.

Hadir dalam acara itu Bupati H. Haryanto bersama Kepala Dinas Pertanian ( Dispertan ) Kabupaten Pati Ir. Mochtar Efendy, anggota DPR RI Djoko Udjianto, akademisi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang Mohammad Noer dan Herniwati Retno Handayani, Direktur Inovasi Industri Kemenristek Dikti Santoso Yudo Warsono, Forkopimcam Pucakwangi dan petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Bupati H. Haryanto mengungkapkan, pihaknya menaruh perhatian dan mempunyai harapan besar atas pemberian bantuan alat pertanian berupa generator ozon tersebut. Pengunaan generator ozon atau ozonisasi merupakan bagian dari rangkaian intervensi teknologi bidang pertanian, mulai dari pemanenan, pengangkutan, pencucian, penyimpanan hingga pendistribusian; sebagai upaya untuk menekan tingkat pembuangan atau kehilangan hasil pertanian. Oleh karena itu, lanjut bupati, penanganan saat panen dan pasca panen yang dilakukan secara baik diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Bupati berharap, agar petani tidak hanya diberi bantuan alat saja, namun perlu ditransfer ilmu sehingga dapat mengoptimalkan fungsi dan manfaat atas bantuan alat tersebut.

"Semoga alat ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani hortikultura Desa Lumbungmas, karena alat ini diyakini dapat memperpanjang masa simpan hasil pertanian dengan menggunakan teknologi plasma", terang bupati.

Penemu generator ozon, Dr. Muhammad Noer DEA menerangkan, ada beberapa manfaat teknologi D'ozone. Antara lain dapat memperpanjang masa simpan sayur dan buah, menjaga kesegaran, anti bakteri atau virus penyebab pembusukan dan menurunkan tingkat kandungan pestisida yang menempel serta ramah lingkungan karena tidak menyisakan residu.

Tingkat kerusakan hasil panen dengan menggunakan alat itu, kurang dari 10 persen. Sayur dan buah aman dikonsumsi dengan nilai gizi dan vitamin yang tetap terjaga. Contoh hasil pertanian dengan melalui proses yang benar, cabe rawit dapat bertahan selama 30 hari dan cabe merah keriting 60 hari. Sayuran akan tetap segar selama 6 hingga 12 hari. Bibit bawang merah 60 hari dan bibit bawang putih mampu bertahan hingga 180 hari.
(RM. Usman /: Humas Setda)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.