BIOINDUSTRI UBI KAYU : DUKUNGAN KEBERLANJUTAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI TAPIOKA DI PATI



Pati, RadarMuria.Com
Kabupaten Pati merupakan salah satu sentra penghasil ubi kayu atau ketela ( manihot utilissima ) di Jawa Tengah. Tahun 2017, luas panen ubi kayu mencapai 16.219 hektar dengan tingkat produksi 701.920 ton dan produktifitas mencapai 43,27 ton per hektar. Untuk Kecamatan Margoyoso, berdasar keterangan dari petani, produktifitas ubi kayu dikisaran 25 hingga 30 ton per hektar. Adapun varietas yang mendominasi atau menjadi favorit adalah UJ5, varietas unggul ubi kayu hasil uji Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang dilepas pada 2000.

Saat ini, industri tepung tapioka di Kabupaten Pati terutama di wilayah Kecamatan Margoyoso semakin berkembang dan membutuhkan pasokan bahan baku. Hasil ubi kayu yang ada selama ini, mampu diserap oleh industri pengolah, bahkan masih kurang mencukupi kebutuhan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menjamin keberlanjutan penyediaan bahan baku tepung tapioka tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui perbaikan teknologi budidaya dan penggunaan varietas unggul. Beberapa varietas unggul antara lain Adira 4, Malang 4, Malang 6, Litbang UK2 dan UK1 Agritan sebagai hasil uji dan penelitian dari Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi ( Balitkabi ). Pada tahun ini, Balitkabi juga telah menghasilkan 2 varietas unggul ubi kayu yaitu Vati 1 dan Vati 2.

Dalam upaya mendesiminasi hasil penelitian dan upaya meningkatkan hasil ubi kayu, Badan Litbang Pertanian melalui Balitkabi menyelenggarakan kegiatan " Bioindustri Ubi Kayu : Dukungan Keberlanjutan Penyediaan Bahan Baku Industri Pati di Pati - Jawa Tengah". Kegiatan dilaksanakan di Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso. Bertujuan untuk mendesiminasikan dan menyosialisasikan teknologi inovatif budidaya ubi kayu dan teknologi pascapanen melalui gelar teknologi, visitor plot dan temu lapang serta prospek pengembangan usahatani ubi kayu untuk pertanian bioindustri.



Hasil verifikasi teknologi budidaya ubi kayu di lahan petani dengan varietas UJ5 menunjukkan bahwa perlakuan teknologi oleh petani dengan komposisi pupuk 500 kilogram plus 300 kilogram Phonska per hektar dan teknologi oleh Balitkabi yaitu 225 kilogram Urea plus 200 kilogram Phonska, 100 SP36 dan 10 ton Pukan per hektar, memiliki hasil umbi segar yang tidak jauh berbeda, yaitu rata - rata 33,11 ton per hektar untuk teknologi petani dan 33,43 ton per hektar untuk teknologi Balitkabi, dengan masa tanam 10 bulan. Sedangkan nilai B/C rasio teknologi petani dengan harga ubi kayu 900 rupiah adalah 1,4 dan 3,5 untuk tingkat harga 1.700 rupiah. Untuk teknologi Balitkabi dengan tingkat harga yang sama, nilai B/C -nya mencapai 1,5 dan 3,7.

Dari percobaan superimpose pemupukan dan varietas, dari 4 macam varietas dan 5 dosis pupuk yang diujicobakan, diketahui bahwa varietas UK1 Agritan dengan dosis pemupukan 225 kilogram Urea plus 200 kilogram Phonska dan 100 kilogram SP36 per hektar, memiliki hasil paling tinggi yaitu 35,10 ton per hektar dengan umur 9 bulan setelah tanam.

Berdasar hasil tersebut, varietas UK1 Agritan memiliki potensi untuk dikembangkan dan menjadi pilihan alternatif petani di wilayah Kecamatan Margoyoso dan sekitarnya.

Balitkabi bersama petani dan Gabungan Kelompok Tani Sido Makmur Desa Sidomukti melaksanakan Farm Field Day ( FFD ) yaitu panen ubi kayu dan kunjungan industri pengolahannya serta temu wicara, pada Senin pagi (15/10) di desa setempat.

Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Ir. Mohtar Effendi beserta jajaran dan Muspika Margoyoso. Dari Balitkabi hadir para peniliti, yaitu Ir. Joko Susilo Utomo, Ph.D; Ir. Erlina Ginting, M. Sc; Dr. Kartika Noerwijati, Dr. Febria Cahya Indiani, Joko Restuono, SP dan Sri Wahyuningsih, SP.

Sedangkan dari Pemerintah Desa Sidomukti, hadir kepala desa Karwito, S.Pd; MM sekaligus sebagai petani dan pelaku industri pengolahan ubi kayu, para perangkat desa setempat, para petani dan pengurus Gapoktan Sido Makmur.
(RM. Usman /: Siaran Pers Balitbangtan)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.