TAK MAMPU BERSAING PETANI KACANG MERUGI



Pati, RadarMuria.Com
Anjloknya harga kacang tanah di kisaran 4 ribu rupiah dari sebelumnya 9 ribu rupiah, membuat para petani kacang tanah di Kabupaten Pati, merugi.

Kondisi itu akibat kualitas kacang Pati masih rendah, dibanding kacang sejenis dari daerah Tuban - Jawa Timur, terlebih
bila dibandingkan dengan kacang impor dari India atau Thailand.

Hal itu terungkap saat RadarMuria.Com mewawancara petani sekaligus _suplier_ kacang asal Kecamatan Gembong
H. Tarmudi beberapa waktu lalu.

Menurut Tarmudi kondisi petani dan suplier kacang saat ini mengalami kerugian akibat kacang lokal Pati tidak laku di pasaran.

"Hal itu diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya kualitas kacang lokal, persaingan dan adanya kebijakan impor kacang yang berasal dari India", terang
H. Tarmudi.

Tarmudi menyebut, kacang impor asal India secara kualitas lebih unggul dibandingkan kacang lokal, sehingga petani tidak mampu bersaing yang mengakibatkan kacang lokal tidak laku.

"Lebih parahnya lagi, pabrik pengolah kacang yang ada di Kabupaten Pati enggan menerima kacang lokal Pati. Sekarang kacang tidak laku", imbuh Tarmudi.

Lebih lanjut Tarmudi mengatakan bahwa sebelum kondisi seperti saat ini, ia mengaku dapat menyalurkan kacang petani ke beberapa pabrik kacang sebanyak 15 ton perhari. Namun sekarang, menurutnya hanya 2 ton perhari.

"Berharap supaya pemerintah mengambil langkah - langkah agar kondisi ini segera diatasi", harap H. Tarmudi.

Kabupaten Pati potensial menghasilkan kacang tanah selain produk pertanian lainnya. Sebarannya meliputi Kecamatan Gembong, Margorejo, Tlogowungu, Cluwak, Margoyoso, Tayu dan Gunungwungkal. Cakupan luas sekitar 4.400 hektar dengan hasil produksi sekitar 5.300 ton kacang kering. ( usman )

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.