MEDIA MASSA MENJADI PELOPOR BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR





Pati, RadarMuria.Com
Bahasa menjadi sarana komunikasi paling penting dalam sejarah kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama.

Perkembangan Bahasa Indonesia bermula dari Bahasa Melayu sebagai _lingua_ _franca_ yaitu bahasa yang digunakan berkomunikasi sehari - hari yang menjadi bahasa pengantar atau bahasa penghubung di nusantara kala itu. Bahasa Indonesia resmi digunakan bersamaan dicanangkannya Sumpah Pemuda 1928, yang menyatakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Arus informasi dan globalisasi, berperan dalam membentuk keanekaragaman berbahasa. Munculnya pilihan kata dan bentuk kata serta istilah baru sebagai hasil serapan dari bahasa daerah dan bahasa asing juga menambah khazanah bahasa yang digunakan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup, artinya selalu mengalami perkembangan dari segi perbendaharaan kata dan makna.

Dewasa ini, kecenderungan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai menurun. Masih ditemukan banyak kesalahan dalam pilihan kata, bentuk dan penggunaan kalimat. Menjadi _salah_ _kaprah_ karena seringnya digunakan dalam berkomunikasi. Lebih parahnya lagi kadang terjadi dalam bentuk penulisan oleh media massa.

Dalam rangka memberi pengetahuan dan pemahaman bahasa, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Jawa Tengah mengadakan Penyuluhan Bahasa bagi Media Massa di Kabupaten Pati pada Senin - Selasa tanggal 20 - 21 Agustus bertempat di The Safin Hotel Jalan Diponegoro Pati.

Puluhan wartawan dari medianya masing - masing dan perwakilan dari instansi terkait diundang mengikuti kegiatan tersebut untuk mendapat materi penyuluhan yang disajikan oleh para pemateri bahasa dari Balai Bahasa Jawa Tengah.

Materi meliputi Ejaan Bahasa Indonesia yang disampaikan oleh Drs. Suryo Handono, M.Pd. ; Bentuk dan Pilihan Kata oleh Desi Ari Pressanti, S.S; M.Hum. ; dan Kalimat Efektif oleh Ika Inayati, S.S; M.Li.

Menurut Suryo Handono, penyuluhan diharapkan dapat memberi pemahaman kepada peserta, khususnya media massa agar setiap tulisan yang dipublikasikan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. "Media massa harus mampu menjadi pelopor berbahasa yang baik dan benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia", kata Suryo Handono yang juga pernah berprofesi sebagai penulis dan wartawan tersebut.

Selama 2 hari penyuluhan, peserta mendapat banyak pemahaman tentang bahasa. Pada akhir acara peserta juga mendapat sertifikat telah mengikuti penyuluhan bahasa yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Jawa Tengah.( usman )

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.